Sunday 14 June 2015

Fakta dan Fiksi




Dogma
Suatu jalan pikiran yang ( harus ) mempercayai sesuatu begitu saja, orang-orang tidak di izinkan meragukan atau mencari tahu kebenaranya terlebih dahulu. Dengan kata lain dogma adalah suatu klaim 'kebenaran' yang HARUS di 'amini' oleh orang-orang, bahkan jika hal itu tidak masuk di akal sehat dan bertentangan dengan nilai-nilai sosial dan rasa keadilan. Artinya... dogma tidak mengizinkan proses berpikir dalam pencarian 'kebenaran' melalui PEMBUKTIAN*..
.
contoh : Apa benar mereka-mereka yang mengaku utusan Tuhan itu atau bahkan Tuhan itu sendiri betul-betul-betul Tuhan / utusan Tuhan ?.. Apa bukti bahwa akan ada kehidupan kembali setelah kematian yang diklaim ada dan nyata oleh buku-buku 'suci' itu ?, dll
.
Dogma adalah suatu sikap 'pembenaran' melalui 'pemaksaan' ajaran dan kehendak..
Orang-orang diharuskan mengajar, mempraktikan, meneruskan, menyebarkan dan mempercayai suatu klaim 'kebenaran' dari suatu Ideology ( kepercayaan ) yang dibuat oleh seseorang dan hidup dimasa dulu lalu. Orang-orang dilarang berpikir-ulang, mengkritisi, bertanya dan membuktikannya terlebih dahulu bahwa apa yang di 'klaimnya itu' benar-benar nyata (ada) atau tidak ada, baik atau tidak..( bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkunganya )
Jika ada orang yang mau 'menjalankan dogma' begitu saja.. maka orang itu dapat dianggap sebagai orang yang beriman, orang saleh, orang taat, orang yang berada di jalan yg benar dan akan memperoleh 'berkah pahala' karenanya dan dapat dianggap sebagai tauladan.. akan tetapi bagi yang tidak mau menjalankan atau tidak mau mempercayai dogma termaksud maka orang tersebut dapat dianggap sesat dan harus dijauhi karena diangap telah rusak imanya; ia bisa juga dianggap telah melakukan dosa besar dan diancam akan menerima siksa kekal seusai kehidupan nanti...
Teknologi dogma diciptakan dan dipergunakan untuk mengendalikan pikiran masyarakat agar masarakat dapat terus 'nurut-manut' dan bisa 'digiring'.. Dogma menggiring dan memonopoli masyarakat melalui : Kewenangan, Prosedur, Penetapan, Perintah, Larangan, Penyensoran, Ajaran, asas-asas, norma-norma, pedoman-pedoman, ritual, dll. Mengatur dan mengarahkan mulai dari tata cara makan, tidur, mandi, berpakaian, peribadatan, seks, gender, keluarga, warisan, pahala, dosa, hingga tentang hari suci, tempat suci, buku suci, orang suci, dsb..
Dogma berfungsi sebagai pupuk sekaligus pagar bagi suatu Ideologi... Ideologi yang tidak menerima pertanyaan, koreksi dan revisi... Ideologi yang sudah merasa paling benar dan sempurna sepanjang masa... Arogansi ideologi seperti ini adalah pertanda bahwa ideologi sudah ngawur ( inilah ajaran sesat yang sesungguhnya ). Sikap mental seperti ini (juga) pada akhirnya akan menghasilkan orang-orang yang keracunan suatu ideologi dengan melahirkan mental-mental fanatik dan 'bebal' dan apatis / tidak peduli - dengan merasa keyakinan diri sudah pasti benar!.. ( bahkan saking 'bebalnya' mereka mau mencerca bahkan rela mati dan tega membunuh .. demi kiyakinanya.. yang sekali lagi.. belum tentu ada, nyata, benar baik dan berguna )...
.
Orang-orang semacam ini (akan merasa) selama taat menjalankan dogma dan tidak menentangnya maka orang itu akan secara otomatis 'terkondisikan' untuk memiliki persepsi diri merasa sudah berada pada jalan yang benar ( dan paling benar ).. jika orang sudah merasa dijamin benar oleh kepercayaanya ( di backing oleh Tuhan nya ) maka tidak diperlukan yang namanya introspeksi diri lagi... orang lain yang berbeda dengan dialah yang harus di koreksi (di betulkan)..
dan kemudian (secara sembrono) orang-orang seperti ini ( yang sudah teracuni oleh dogma ) berani berkata......"Ide dari ideologiku ini sudah pasti benar karena ide ini adalah 'pernyataan' atau titah suci langsung dari Tuhan yang maha Benar melalui kitab sucinya, melalui orang-orang 'utusannya'... ( dan menurut dogmanya Tuhan itu tidak mungkin bisa salah apalagi dipersalahkan ), jadi tidak boleh dan tidak bisa ditentang, dipertanyakan apalagi dirubah...
.
Masalahnya... jika dikaji, diteliti, dibaca dan diperhatikan secara tulus, jernih dan menggunakan akal sehat tanpa prasangka - tanpa memuja... banyak.. banyak.. statement, tuntunan, arahan dan ajaran yang terdapat di dalam buku-buku yang katanya 'suci' itu banyak berisikan dan menimbulkan pertentangan, permusuhan, kebohongan, ketidak adilan, prasangka, dll... selain itu, kehidupan di dunia ini kenyataanya akan dan selalu berubah, jaman berubah, pengetahuan berubah, orang-orang dan alam semesta berubah... hanya perubahan sendiri yang tidak dapat berubah. Jadi sikap mental bahwa yang dia yakini sudah pasti benar selamamanya dan tidak bisa salah / dirubah adalah prilaku absurd, menyesatkan dan memboroskan SDM kehidupan.
.
Pernahkah atau beranikah anda mempertanyakan 'iman' anda sekarang yang sudah sejak dulu ditutup rapat tidak pernah terusik... mempertanyakan kembali ?.. seperti : Apa yang saya imani adalah sesuatu yang ada dan nyata dan berguna bagi kehidupan ?... karena mengangap "pepesan kosong" sebagai suci dan perlu dilindung adalah salah dan memboroskan moment kehidupanmu yang hanya sekali ini, jangan kau sia-siakan dengan menghambur-hamburkan 'waktu' hidupmu dengan melakukan dan mempercayai sesuatu yang belum terbukti ada dan nyata.. Cari dulu fakta kebenarnya, baru kau imani sampai mati... sekali lagi, jangan sampai kau menyembah, hidup dan mati memperjuangkan "pepesan kosong"..
Meskipun hal ini akan banyak banyak membutuhkan kebijaksanaan dan tentunya K E B E R A N I A N ( untuk terus mencari tahu apa sejatinya yang ada dan nyata : siapa saya, apa saya akan hidup / tidak setelah kematian, dll ).. berani menguji, mengkritisi dan 'menyerang' iman sendiri dan bukan orang lain... dan hal-hal seperti ini tentunya tidak mungkin bisa di eksekusi oleh seseorang atau siapapun yang berkepribadian pengecut yang malas berpikir ( tidak peduli dan pura-pura tidak tahu ).
Semoga bermanfaat bagi kita semua, Namaskar _/\_

No comments:

Post a Comment